INDOPOSTV, Halsel – Beredaranya status di media sosial (Facebook) kini menjadi sorotan publik, dalam statusnya Akun Facebook milik Yulianus Pureng dapat sorotan tajam dari Kepala Desa Bibinoi MUNIR KASUBA Kecamatan Bacan Timur Tengah Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara, Minggu (23/03/2025)
Sorotan tajam yang di ungkapkan kepala Desa Bibinoi MUNIR KASUBA terkait dugaan penyelewengan Dana Desa tahun anggaran 2023-2024, kini di banta oleh Yulianus Pureng pernyataan kepada Desa Bibinoi.
Yulius Pureng mengungkapkan keawak media INDOPOSTV, Saya menanggapi hasil konfirmasi Kades Bibinoi, terkait dana PKK Kami pernah mengikuti kegiatan tingkat provinsi di muara hotel Ternate, 3 orng anggota PKK bersama saya mewakili Pemdes kegiatan selama 5 hari dari tgl 10-14 September 2023 kami hanya di beri tiket kapal uang jalannya 250 ribu untuk empat orang. Jadi saya kira kalau hanya kegiatan tingkat kabupaten tidak membutuhkan biaya apalagi hanya untuk 1 orang saja. Katanya
Jadi jangan mengada- ngada kalau kegiatan ke kabupaten itu dikatakan hampir setiap bulan berarti sekarang sudah sekitar 20 kali kegiatan karena sudah 2 tahun. Apa ini rasional?, bisakah kita tanyakan kepada ketua PKK yang lain apakah betul sudah 20 kali kegiatan ke kabupaten?. Faktanya kegiatan PKK Bibinoi paling vakum jika di banding desa Tawa padahal bibinoi ibu kota kecamatan, buktinya kegiatan PKK ke desa Tutupan dan ke Ternate ketuanya tidak ikut, Jadi jangan berdalih ikut kegiatan.
Selain itu. Untuk pengadaan bodi nelayan sangat tidak tepat sasaran dari 2023 sampai saat ini tidak di fungsikan karena orang yang diberikan profesinya operator sensor dan sopir ambulance di puskesmas bibinoi, Kemudian pengambilan bodi nelayan bendahara desa yang melaksnakan itu, jadi tidak ada biaya pengantaran, karena tiba di babang dua orang rekan kaur desa ke babang sehingga sama-sama ke bibinoi dengan menggunakan bodi tersebut. Jadi bukan orang lain yang antar.
Terkait kegiatan piala Bupati itu bukan akhir 2023 tapi sudah pertengahan 2024 pada saat itu tahapan pilkada sudah mulai, dan penanggungjawab kegiatannya dinas pemuda dan olahraga (Dispora) dan mereka hanya menugaskan pemerintah desa untuk menyiapkan tempat kegiatan tapi bukan membiayai kegiatan, bahkan Pemdes sendiri mendapat insentif dari dinas terkait. Ujar Yulianus
Lanjut. Untuk kegiatan pendataan penduduk awalnya kami dijanjikan mendapat bonus 500 ribu perorang namun sampai dengan saat ini pendataan itu belum selesai terlaksana, sehingga bonus yang dijanjikan pun belum dikasih, jadi jika dikatakan 2 kegiatan ini membutuhkan dana besar maka itu keliru saksinya semua perangkat desa dan RT.
untuk pengadaan mesin parut, mesin katinting, sebagai Pemdes kami tidak tau pengadaannya bahkan pembagiannya mereka jadikan iming-iming kampanye atas perintah kades hanya orang-orang tertentu, saksinya banyak masyarakat, ini fakta di lapangan. Tutup Yulianus