Mandioli Selatan – INDOPOSTV – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Mandioli Selatan (Mansel) Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, memicu reaksi keras dari para aktivis dan masyarakat setempat. Salah satu sorotan utama adalah keberadaan Bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan non subsidi (APMS) milik PT Sinergi di Desa Lele yang dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan BBM masyarakat. (25-01-2025)
Aktivis muda ASKUN USMAN kelahiran Desa Bahu kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bacan menyebut, kondisi ini sudah berlangsung cukup lama dan menyebabkan keresahan di kalangan warga. Beberapa laporan menyebutkan seringnya mereka tidak melayani masyarakat di sekitar APMS, dan beralasan suda habis, sementara distribusi BBM kerap baru saja tiba. Ini menimbulkan banyak pertanyaan.
“Kami tidak bisa terus menerus menghadapi situasi seperti ini. BBM adalah kebutuhan mendasar, dan langkanya pasokan yang hanya menunjang kehidupan masyarakat, terutama para nelayan, petani.” ujar Askun, Jumat (25/1).
Menurut Askun , APMS milik PT Sinergi diduga tidak menjalankan fungsinya dengan maksimal. Ada dugaan penyelewengan distribusi atau kurangnya pasokan yang menyebabkan kelangkaan ini. Langkanya BBM akibat APMS melakukan penjualan BBM kepada pihak lain atau di sebut pengusaha lokal, baik di wilayah Mandioli maupun Wilayah lain. Hingga distribusi ke masyarakat tidak lagi mencukupi.
Lebih sadis lagi, ada oknum Kepala Desa yang terlibat penjualan BBM subsidi dan non subsidi ilegal, BBM ini bersumber dari APMS PT Sinergi, alasan tercaver di masyarakat, Oknum kades di berikan jata dari pihak APMS PT Sinergi. Ungkap Askun
Sebagai bentuk protes, perencanaan masyarakat bersama sejumlah aktivis akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Desa Lele dan ibu kota dalam waktu dekat. Aksi ini bertujuan menuntut transparansi dan solusi konkret dari PT Sinergi serta pemerintah daerah untuk memastikan pasokan BBM di Mandioli Selatan berjalan lancar.
“Kami ingin solusi, bukan janji kosong. Jika pemerintah dan PT Sinergi tidak serius menangani masalah ini, kami akan terus menggalang aksi sampai hak masyarakat untuk mendapatkan BBM terpenuhi,” tegas Askun
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, pihak PT Sinergi belum memberikan tanggapan resmi. Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk berpikir dan mencari solusi atas permasalahan kelangkaan BBM yang semakin meresahkan.
Kelangkaan BBM ini tidak hanya menghambat aktivitas ekonomi, tetapi juga menimbulkan ketidakpuasan yang berpotensi mengganggu stabilitas sosial di Mandioli Selatan. Masyarakat berharap adanya tindakan nyata untuk mengatasi langkanya BBM.
• Tim INDOPOSTV